Sabtu, 15 Desember 2012

Jadikan Limbah Pisang sebagai Tambahan Penghasilan


Setelah beberapa hari tempat kami digenangi air banjir beberapa minggu lalu, menyengatlah bau busuk dari beberapa pekarangan, tak luput dari pekarangan kami juga. Setelah kami adakan musyawarah kecil dengan om kami, maka disepakati diadakan kerja bakti keluarga yang objeknya pekerangan sanak famili. Selama air menutup tanah pekarangan ternyata yang memunculkan bau tak sedap adalah limbah pisang, dari kulitnya, bunganya, dan batang pohonnya. Padahal, kulit, bonggol, dan jantung pisang ternyata mengandung gizi yang cukup. Dengan melihat kandungan gizi tersebut, maka kulit, bonggol ,dan jantung pisang sangat potensial diolah menjadi bahan makanan atau minuman. Mari kita coba membuat cuka kulit pisang, dendeng jantung pisang, dan keripik bonggol pisang. Kalo kita olah limbah tersebut kami yakin akan menjadi penghasilan tambahan.
Berikut ini cara mengolah limbah pisang:
A.    Cuka Kulit Pisang
Bahan-bahan :
1.    Kulit pisang : 100 kg
2.    Gula pasir : 20 kg
3.    Ammonium sulfit (NH4)2S03: 120 gr
4.    Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae): 0,5 kg
5.    Induk cuka (Acetobacter aceti): 25 liter
Caranya membuatnya :
1.    Kulit pisang dipotong-potong atau dicacah, lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter, bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg. Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu ditambah ammonium sulfit dan gula pasir.
2.    Langkah berikut, didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi berlangsung selama tiga minggu.
3.    Selanjutnya, hasil fermentasi larutan beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan dalam temperatur kamar. Biasanya pemasaran cuka pisang dikemas dalam plastik berukuran 40 ml, 60 ml, atau 80 ml. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang.
B.    Dendeng Jantung Pisang
Untuk membuat dendeng jantung pisang perlu disiapkan sejumlah bahan, meliputi empat buah jantung pisang, satu sendok makan ketumbar, 50 gr ikan teri, 10 siung bawang merah, dan empat siung bawang putih. Sedangkan kebutuhan peralatan terdiri atas pisau, kukusan, penumbuk, dan tampah.
Cara membuatnya, ambil jantung pisang yang masih segar. Buang kelopak bagian luar hingga tampak kelopak dalamnya berwarna putih kemerah-merahan. Jantung pisang tersebut direbus sampai lunak. Lalu ditumbuk sampai halus.
Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk lalu dimasak dalam wajan. Setelah itu, tumbukan jantung pisang dimasukkan ke dalam wajan berisi bumbu. Diaduk-aduk sampai merata, lalu tambahkan gula merah. Jika sudah masak, silakan diangkat dan segera dicetak di atas tampah. Jadilah dendeng jantung pisang yang telah dicetak.
Dendeng tersebut dijemur selama 2-3 hari hingga kering. Lantas, digoreng hingga masak, dan akhirnya dikemas dalam kantong plastik.
C.    Keripik Bonggol Pisang
Kebutuhan bahan untuk membuat keripik bonggol pisang terdiri atas bonggol pisang, natrium bisulfit, garam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, merica, dan air. Sedangkan piranti yang mesti disiapkan adalah pisau, baskom, wajan, ember, kompor, talenan, dan alat penunjang lainnya.
Cara membuatnya, ambil bonggol pisang, lalu kupas kulit luarnya, dan dicuci dengan air bersih. Bonggol diiris menjadi irisan-irisan tipis sekitar 0,5 cm. Irisan bonggol direndam dalam larutan natrium bisulfit satu persen selama 2-3 menit (Pedomannya: 1 gram natrium bisulfit dicairkan ke dalam 1 liter air). Setelah direndam, irisan bonggol ditiriskan.
Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam baskom dan tambahkan sedikit air. Rendam irisan bonggol dalam baskom yang berisi bumbu, lalu diaduk sampai rata, dan biarkan sekitar 5-10 menit agar bumbunya meresap.
Irisan bonggol yang telah dibumbui itu digoreng, sambil dibolak-balik hingga kematangan merata. Angkat dan tiriskan. Akhirnya, jadilah keripik bonggol pisang yang dikemas dalam kantong plastik.
Bahkan sebuah Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sebuah SMU di Yogyakarta telah memenangi penghargaan internasional dari World Intellectual Property Organization (WIPO) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional lewat karyanya yaitu pemanfaatan bonggol pisang menjadi keripik.

0 komentar: