Selasa, 18 Desember 2012

CERAMAH HABIBI LUTFI TENTANG TASAWUF


Setahun yang lalu pernah diadakan perkumpulan Thariqah International di Jakarta, dari beberapa tokoh thariqah banyak pelajaran  yang dapat kita ambil, salah satunya dari Habi Lutfi Bin Yahya, Pekalongan. Yakni, “TIDAK SALAH BERTHARIQAH MULAI DARI KECIL”

Ada yang mengatakan kalau belum berumur 40 tahun jangan masuk thariqah. Padahal hal ini tidak ada dalam peraturan berthariqah, ngga tahu siapa yang pertama kali mengatakan seperti itu.

Thariqah itu merupakan jalan untuk membersihkan hati dan perbuatan badan dari sifat atau perbuatan yang tidak disukai Allah swt., bukan suatu amalan mencari kesaktian, kedigdayaan, atau ilmu-ilmu yang memang mengharuskan pelakunya itu orang dewasa. Lucu sekali kalau kita mau bertasawuf (membersihkan hati) dengan berbagai jalan - seperti berthariqah – menunggu dulu sampai umur 40 ke-atas. Seakan-akan sudah mengadakan perjanjian dengan Allah bahwa umur 70 tahun akan meninggal dunia, sehingga umur 40 tahun baru ikut thariqah untuk membersihkan hati. Kalau memang sudah ada ikatan janji dengan Allah seperti itu mungkin sah-sah saja, akan tetapi kita tidak mengetahui semuanya dan kita harus mempelajari tasawuf itu semenjak kecil.

Satu contoh, tangan ini bisa dilatih kalau tangan kita ini biasa memakai baju dari tangan yang kanan melepas di tangan yang kiri, tangan itu replek yang Allah berikan suatu gerakan istimewa ketika memakai baju tanpa komando, “hey tangan kanan pakai baju dari kamu dulu,”

Lisan apabila kita biasa gunakan untuk mengucapkan tasbih, takbir, tahlil dan kalimat-kalimat thoyyibah lainnya. Maka ketika menginjak kuntung rokok yang masih menyala ia akan mengeluarkan kata-kata yang sudah dibiasakannya, kalau biasanya mengucapkan subhanallah, maka dia akan mengucapkan subhanalloh. Ketika dia biasa mengucapkan alhamdulillah, maka dia akan mengucapkan alhamdulillah. Tetapi apabila lisan ini terlatih dengan kata-kata yang kotor atau yang kurang terpuji, maka begitu dia menginjak kuntung rokok, lisanpun akan mengatakan sesuai dengan kebiasaan yang diucapkan lisan. Na’uudzu billahi min dzalik, bagaimana kalau kebiasaan jelek itu keluar ketika sakaratul maut. Ketika menginjak kuntung rokok saja dia keluarkan kata-kata buruk, bagaimana kalau sedang sakaratul maut yang katanya pedih sekali.

Dengan demikian jangan tunggu umur 40 ke atas untuk belajar Tasawuf dan berthariqah. Karena umur manusia itu termasuk The misterious problem.

0 komentar: