Jumat, 08 Juni 2012

Jangan salah paham dengan ayat perang

   Hari itu seorang Ustad (demi kenyamanan tidak kami sebut namanya) mendatangi kumpulan kami saat duduk-duduk menunggu waktu Isya, dan ia berkata, “Saudara-saudara ada satu hal yang saya sayangkan pada diri sampean semua yang sehat-sehat seperti itu.”
     Seorang diantara kami, Ustman penasaran, “Maksud Ustad apa.”
“Kalian kan rajin baca al-Quran,  kalian sehat, kalian juga Islam, tapi mengapa tidak mengamalkan ayat perang, tepatnya surat at-Taubah ayat 5 dan 36, juga al-Baqarah ayat 191. Kita diperintahkan perang, maka harus kita laksanakan. Apalagi jelas sekali sekarang banyak orang musyrik.” Jawabnya.
“o...itu to pak Ustadz?” Ustman mulai tertarik dengan umpan pak ustad.
“Tapi pak Ustad, saya setuju dengan arti harfiahnya saja seperti itu.” Lanjut Ustman.

“Loh emang ada arti lain dari ayat itu. Ini ayat sudah jelas loh, apa lagi sudah dipraktekan Rasulullah yang selalu berperang melawan orang musyrik.” Respon si Ustad.

“Begini pak Ustad, setahu saya memahami al-Quran tidak cukup hanya melihat teksnya saja, kita harus mempertimbangkan aspek lain demi melestarikan inti ajaran Islam.” Gelitik Ustman.
Ustman melanjutkan, “ Saya tidak mengingkari al-Qur’an, tetapi saya mempersoalkan cara kebanyakan orang yang suka mengkafirkan orang lain memahi ayat tersebut. Sebab cara pendang seperti itu bertentangan dengan semangat Islam yang damai, harmonis dan toleran. Bukankah dalam surat an-Nisa ayat 94 Allah juga berfirman, “Dan janganlah kalian mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu, “kamu bukan orang mukmin” dengan maksud mencari harta benda di dunia, karena di sisi Allah sesungguhnya harta yang banyak.” Juga ayat ke 90, “Maka jika mereka membiarkan kalian dan tidak memerangi kalian serta mengemukakan perdamaian kepada kalian maka Allah tidak memberikan jalan bagi kalian untuk memerangi dan menawan mereka.” “Bukankah ayat-ayat ini perlu dipertimbangkan agar pelaksanaan memerangi kemusyrikan tidak ngawur.” Ustman mengakhiri diskusi karena suara adzan Isya dari Masjid tetangga sudah dikumandangkan.